PPA DPMGP4 Beri Pembekalan Terhadap Forum Anak Nagan Raya

 PPA DPMGP4 Beri Pembekalan Terhadap Forum Anak Nagan Raya

Penguatan Kapasitas Forum Anak Nagan Raya berlangsung di Ruang P2TP2A Dinas PMGP4. Minggu (24/11/2024). [Dok : Istimewa]

Suka Makmue, HabaBerita.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Gampong, Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan (DPMGP4) menggelar Penguatan kapasitas Forum Anak Nagan Raya (Fonara) tahun 2024.

Kegiatan tersebut berlangsung diruang P2TP2A Dinas setempat komplek perkantoran Suka Makmue yang diikuti perwakilan siswa – siswi tiap sekolah tingkat SMA, MA dan SMK pada Minggu 24 November 2024.

Dalam kesempatan itu, Kepala DPMGP4 Nagan Raya, Ali Munir, S.E, Ak, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA), Masitoh, SKM, MKM, menyampaikan materi tentang Konvensi Hak Anak (KHA) dan memberi pesan – pesan penyemangat.

Dikatakannya, KHA sebuah perjanjian yang mengikat secara yuridis dan politis diantara berbagai negara yang mengatur hal – hal yang berhubungan dengan anak. Seperti kesepakatan untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar anak – anak.

“Prinsip – prinsipnya, pada non diskriminasi, semua hak yang diakui dan terkandung dalam KHA harus diperlakukan kepada setiap anak tanpa pembedaan apapun,” terang Masitoh.

Disamping itu tambahnya, yang terbaik bagi anak dalam usaha tindakan yang menyangkut anak dilakukan oleh lembaga – lembaga kesejahteraan sosial pemerintah maupun swasta, lembaga peradilan, lembaga pemerintah atau badan legislatif.

“Usaha tindakan demikian maka kepentingan yang terbaik bagi anak harus menjadi pertimbangan utama,” unggahnya.

Kabid PPA DPMGP4 Memberikan Materi Terhadap Fonara. [Dok : Istimewa]
Kemudian lanjut kata Masitoh, terhadap hak hidup serta kelangsungan hidup dan tumbuh kembang, negara – negara peserta mengakui bahwa setiap anak memiliki hak yang melekat atas kehidupan.

Lalu terkait dengan penghargaan terhadap pendapat anak, terutama jika menyangkut hal-hal yang mempengaruhi kehidupannya perlu diperhatikan dalam setiap pengambilan keputusan.

“Dengan materi – materi yang kita sampaikan tersebut, anak – anak yang tergabung dalam Fornara dapat menjadi tolak ukur tersendiri dalam kehidupan sehari – hari,” jelas Masitoh.

Tidak hanya itu, mereka dapat merinovasi dengan kehidupannya, bahkan diantaranya pengurus terdahulu mendapatkan prestasi hingga tingkat provinsi Aceh dan mengambil peran pada tingkatan keorganisasian.

“Dengan begitu program Fonara dapat mencegah pernikahan sejak dini, tercegahnya kekerasan terhadap anak, hingga pengaruh narkoba juga saling bullyan tidak terjadi,” tutup Masitoh.

Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan diskusi dan kesepakan forum untuk hadir dalam tiap rangkaian kegiatan serta saling menginfokan. Lalu mempersiapkan agenda kegiatan. (*)

Redaksi

http://hababerita.com

Lihat Dunia Lebih Dekat

Related post