Dampak buruk pembangunan jalan tol Aceh-Medan bagi pengusaha dan UMKM kecil

 Dampak buruk pembangunan jalan tol Aceh-Medan bagi pengusaha dan UMKM kecil

Oleh : Safrina

Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara UIN Ar-Raniry

Pembangunan jalan tol Aceh-Medan bisa memiliki dampak buruk yang signifikan bagi pengusaha dan UMKM kecil di wilayah tersebut.

Menurut saya, berikut adalah dampak buruk yang mungkin saja dapat terjadi di tol Aceh-Medan:

Persaingan yang lebih ketat:
Dengan adanya jalan tol, akses transportasi akan menjadi lebih cepat dan efisien antara Aceh dan Medan. Ini dapat membuka peluang bagi perusahaan besar untuk masuk ke pasar yang sebelumnya sulit dijangkau. Persaingan yang lebih ketat ini dapat mengancam kelangsungan usaha pengusaha dan UMKM kecil yang memiliki keterbatasan sumber daya dan modal yang terbatas.

Pengurangan jumlah pelanggan lokal:
Dengan adanya jalan tol, orang-orang akan lebih cenderung menggunakan jalan tol untuk melakukan perjalanan antara Aceh dan Medan. Hal ini dapat mengurangi jumlah pelanggan lokal yang biasanya menjadi pendukung utama bisnis UMKM kecil. Sebagai hasilnya, pendapatan pengusaha dan UMKM kecil dapat menurun drastis.

Penurunan pariwisata lokal:
Jalan tol yang menghubungkan Aceh dan Medan dapat mengubah pola perjalanan wisatawan. Banyak wisatawan yang sebelumnya melewati rute lokal dan mengunjungi UMKM kecil di sepanjang jalan tersebut mungkin akan memilih menggunakan jalan tol untuk perjalanan yang lebih cepat. Akibatnya, potensi pendapatan dari sektor pariwisata lokal dapat menurun, menyebabkan dampak negatif bagi pengusaha pariwisata dan industri kreatif di wilayah tersebut.

Dampak sosial dan ekonomi pada masyarakat lokal:
Pembangunan jalan tol mungkin melibatkan perubahan lahan dan pemindahan penduduk di sekitar jalur jalan. Ini dapat berdampak negatif pada masyarakat lokal yang kehilangan mata pencaharian dan jaringan sosial mereka.

Untuk mengatasi dampak negatif ini, ada langkah-langkah mitigasi dapat diambil, yaitu:

Pemerintah dan lembaga terkait dapat menyelenggarakan program pelatihan dan pendampingan khusus untuk UMKM di wilayah yang terdampak pembangunan jalan tol. Pelatihan ini dapat mencakup pengelolaan bisnis, pemasaran, pengembangan produk, manajemen keuangan, dan keterampilan lain yang diperlukan untuk menghadapi persaingan yang lebih ketat. Pendampingan juga penting untuk memberikan bimbingan langsung kepada UMKM dalam menghadapi tantangan baru yang muncul.

UMKM perlu terus mengembangkan keterampilan dan inovasi untuk tetap kompetitif. Pemerintah dan lembaga pendukung bisnis dapat menyelenggarakan pelatihan lanjutan dan program pengembangan keterampilan khusus, serta memfasilitasi akses UMKM ke pengetahuan dan teknologi terbaru. Hal ini akan membantu UMKM meningkatkan kualitas produk, efisiensi operasional, dan daya saing mereka di pasar yang lebih kompetitif.

UMKM perlu diberi dukungan dalam hal pemasaran dan promosi produk mereka. Pemerintah dan lembaga terkait dapat membantu dalam pengembangan strategi pemasaran, branding, dan promosi melalui platform online dan offline. Kampanye promosi kolektif atau kerjasama dengan mitra bisnis lain juga dapat meningkatkan visibilitas dan daya tarik UMKM di antara wisatawan dan penduduk lokal.

Penting bagi pemerintah untuk memperhatikan pembangunan infrastruktur pendukung di sekitar jalan tol untuk mendorong pertumbuhan UMKM. Ini bisa berupa pembangunan pusat perdagangan atau kawasan industri kecil, fasilitas logistik yang terjangkau, atau tempat produksi yang terintegrasi. Infrastruktur pendukung yang baik akan membantu UMKM mengoptimalkan kegiatan operasional mereka.

Selain langkah-langkah tersebut, partisipasi aktif UMKM dalam asosiasi bisnis dan jaringan profesional juga penting. Ini dapat memberikan peluang akses ke sumber daya yang lebih besar. ***

Redaksi

http://hababerita.com

Lihat Dunia Lebih Dekat

Related post