Program Prioritas 100 Hari Kerja Pj Walikota Banda Aceh Disoal, Kalau Tak Ada Target Mendagri Mau Evaluasi Apa?

 Program Prioritas 100 Hari Kerja Pj Walikota Banda Aceh Disoal, Kalau Tak Ada Target Mendagri Mau Evaluasi Apa?

Ketua Generasi Muda Jalan Perubahan (Gema- JP) Wahyu Rizky Kota Banda Aceh. (Dok : Pribadi)

Banda Aceh, HabaBerita.com – Setelah sekitar 26 hari menjabat sebagai Pj Walikota Banda Aceh, hingga saat ini Bakri Siddiq terlihat belum menetapkan target capaian apa yang ingin dituntaskannya dalam waktu 100 (seratus) hari sebagai orang nomor satu di ibukota Banda Aceh.

“Sebagai seorang birokrat handal, seharusnya Pj Walikota Banda Aceh Bakri Siddiq sudah menyampaikan ke publik, apa saja yang menjadi program prioritasnya selama 100 (seratus) hari pertama menjabat. Hingga saat ini sudah sekitar 26 hari berlalu sejak dilantik, namun program apa yang ingin dicapai dan menjadi perioritas selama 100(seratus) hari pertama menjabat juga masih belum kongkret.

Artinya sudah hampir 1/3 waktu berlalu untuk masa 100 hari program apa yang ingin dijadikan perioritas 100 hari kerja saja masih tidak jelas, atau jangan-jangan masih butuh waktu lama untuk mempelajari kondisi kota Banda Aceh. Hal ini patut dipertanyakan,” ungkap Ketua Generasi Muda Jalan Perubahan (Gema- JP) Wahyu Rizky Kota Banda Aceh,  Senin 1 Agustus 2022.

Menurut GeMa – JP, Menteri Dalam Negeri sudah menegaskan akan melakukan evaluasi kinerja Pj Kepala Daerah per 3(tiga) bulan. “Jika program perioritas 100 hari atau 3 bulan pertama saja masih belum jelas, apa yang ingin dievaluasi mendagri. Jika amanah mendagri yang disampaikan ketika pelantikan Pj Gubernur itukan sifatnya umum, jadi kongkretnya seperti apa juga perlu diperjelas kepada publik,” tegasnya.

Pj Walikota pernah mengatakan salah satu fokus kerjanya pengentasan kemiskinan. Sementara tidak memperjelas seperti apa program 100 hari dan target capaiannya untuk pengentasan kemiskinan tersebut.

“Apa dengan membangun IPAL, apa dengan tot apam, apa dengan bangun gedung mewah seperti BEMC atau seperti apa. Hal ini perlu diperjelas kepada publik, jangan sampai sekali targetnya A, sekali targetnya B, lalu nanti yang ingin dievaluasi mendagri dan dipersembahkan capaiannya kepada masyarakat itu apa,” ujarnya.

Dia menilai, jika Pj Walikota Banda Aceh hanya menunjukkan sosok jamaah shubuh di hari-hari pertama, dan kemudian kita juga tak tau berlanjut atau tidaknya di masa-masa berikutnya, jika yang ditunjukkan hanya ceramah sana sini justru itu bagian tugas da’i bukan orang nomor satu di ibukota.

“Kalau kita merujuk pada pernyataan ustadz Abdul Somad dan sejumlah da’i, bahwasanya sholat itu kewajiban seorang hamba, sementara amalan seorang pemimpin itu adalah bagaimana menghadirkan kebijakan kongkret untuk kemaslahatan dan kebijakan ummat. Intinya, jika hanya dibungkus diawal-awal dengan bungkusan agama namun program-program kongkret ke rakyat dan penegakan syari’at juga tak ada juga sia-sia belaka.

Itu kemaren kita lihat Pj Walikota bantu Mualaf yang baru masuk islam hanya Rp 1 juta, padahal beliau sosok yang sangat religius, disinikan publik kan akhirnya nilai wah pelit banget sech jadi walikota, seharunya bisa bantu masyarakatnya yang mualaf lebih ini cuma 1 juta. Hal-hal seperti itu sensitif di mata publik Aceh, kenapa tidak dibantu, difasilitasi dan seterusnya tanpa menuliskan nominalnya, intinya seorang pemimpin yang ditunjuk pusat itu harus paham psikologis publik dan harus berjiwa sosial agar mudah diterima masyarakat,” sarannya.

Wahyu juga meminta agar Pj Walikota untuk fokus bekerja sesuai amanah pemerintah pusat dan harapan rakyat. Jadi seorang Pj kepala daerah tak perlu terlalu meladeni apalagi harus memotori kepentingan partai tertentu.

“Kerja on the track saja, tak perlu terhanyut oleh kepentingan partai tertentu atau dinamika kepentingan elit politik tertentu. Fokus tetapkan target kerja per periodik, misal 100 hari kerja, lalu sampaikan ke rakyat apa yang menjadi program perioritasnya. Setelah itu, rakyat akan lihat buktinya dan mendagri sebagai presentatif pemerintah pusat akan mengevaluasi secara berkala. Jadi semua akan terukur dan memiliki indikator yang jelas. Insya Allah jika Pj Walikota Banda Aceh berjalan sesuai akan berhasil membuktikan kinerjanya,” tutupnya. ***

Redaksi

http://hababerita.com

Lihat Dunia Lebih Dekat

Related post