Pj Bupati Nagan Raya Pastikan Tak Ada Pemadaman Listrik Selama Puasa

 Pj Bupati Nagan Raya Pastikan Tak Ada Pemadaman Listrik Selama Puasa

Suka Makmue, HabaBerita.com Menjelang bulan suci Ramadan 1444 Hijriah, Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas AP. S.Sos., M.Si melaksanakan rapat dengan pihak PLN ULP Jeuram dan PLN UP3 Meulaboh. Kegiatan rapat ini berlangsung di ruang kerja bupati kabupaten setempat.

Pada rapat tersebut, Pj. Bupati Fitriany didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Ir. H. Ardimartha, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda, Amran Yunus SP, MT, Kalak BPBD, Irfanda Rinadi, S.STP, Kadis Perhubungan, Drs. Mahdali. serta perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup.

Sementara dari pihak PLN, turut hadir Manager PLN ULP Jeuram Rahadi Bakri Hasibuan dan Manager Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Meulaboh, Abdul Muis.

Dalam rapat yang membahas tentang mengantisipasi padam lampu atau mati lampu di bulan suci Ramadan itu, Pj Bupati Fitriany mengucapkan terima kasih kepada pihak PLN yang telah memenuhi undangan pemkab Nagan Raya.

“Pembahasan rapat yang kita laksanakan ini, untuk membahas tentang antisipasi terjadinya pemadaman listrik saat ramadan nanti,” kata Fitriany, Jum’at (10/3/2023).

Pada rapat itu juga, Pj Bupati Nagan Raya menanyakan kendala pihak PLN terkait laporan dan keluhan yang diterima dari masyarakat. Dalam laporannya, warga menyampaikan bahwa menjelang waktu berbuka puasa ramadan, seringkali terjadi pemadaman listrik.

“Terkait hal ini, kami sering menerima laporan warga. Oleh karena itu, Pemkab Nagan Raya meminta agar PLN dapat menstabilkan aliran listrik sehingga tidak padam, terutama menjelang waktu berbuka puasa Ramadan nanti,” ujarnya.

Kepada pihak PLN, Fitriany juga menjelaskan terkait efek samping dari pemadaman listrik yang diterima masyarakat, terutama dalam hal menyiapkan kebutuhan berbuka puasa.

“Apabila listrik padam, ibu-ibu di rumah terkendala untuk memasak persiapan berbuka puasa. Kemudian juga kegiatan rumah tangga lainnya, mereka akan merasa rugi apabila listrik sering padam,” jelas Pj bupati.

Pada kesempatan yang sama, Manager PLN ULP Jeuram, Rahadi Bakri Hasibuan menyampaikan permohonan maaf kepada Pemkab Nagan Raya dan masyarakat terkait pemadaman listrik akhir-akhir ini.

“Ini bukan kami sengaja, itu faktor alam, seperti badai, angin kencang dan lainnya, karena untuk faktor alam itu harus kami padamkan listrik daerah itu. Kalau tidak, padamnya bisa meluas apabila terjadi padam tersendiri,” ujar Rahadi

“Kemudian faktor non alam seperti ranting pohon patah mengenai kabel listrik dan ada juga binatang (monyet) naik ke kabel listrik di tiang PLN, itu bisa juga mengakibatkan listrik padam,” tambahnya.

Lebih lanjut Rahadi menjelaskan ada dua pemadaman yang dilakukan, pertama terencana dan yang kedua tidak terencana atau tidak terduga.

“Kalau yang terencana itu sudah kami informasikan terlebih dahulu, misalnya besok mati lampu, satu hari sebelum mati lampu itu sudah kami informasikan. sedangkan yang tidak terencana itu seperti cuaca ekstrim, ranting pohon jatuh ke atas kabel seperti yang saya bilang tadi dan faktor binatang yang menginjak kabel itu juga termasuk faktor tidak terencana,” papar Rahadi.

Mengenai upaya agar listrik tidak pada saat bulan Ramadan, Manager PLN ULP Jeuram mengaku akan berusaha semaksimal mungkin, sehingga ibadah puasa yang dilaksanakan masyarakat bisa lebih nyaman.

Manager PLN ULP Jeuram itu juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar dapat membersihkan ranting pohon yang patah dan mengenai kabel listrik, hal tersebut karena minimnya petugas lapangan dari pihak PLN.

“Mengenai faktor binatang, kami ada memasang pengaman kabel agar tidak ada gangguan dari binatang, walaupun belum merata semua, tapi itu akan terus kami lakukan untuk menghindari gangguan dari binatang baik monyet maupun binatang lainnya,”papar Rahadi.

Selain itu, pihak PLN selalu memeriksa apabila terjadi lampu padam secara tiba-tiba dan segera mengerahkan petugas untuk melakukan perbaikan.

“Apabila terjadi lampu padam, pihak kami selalu mengecek apa penyebabnya, supaya segera diantisipasi,” imbuh Rahadi.

Hal senada juga diutarakan Abdul Muis, Manager Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Meulaboh. Ia menambahkan terkait sering mati lampu ketika waktu magrib dan subuh, hal tersebut kebanyakan karena faktor binatang.

“Pada waktu magrib, binatang seperti monyet kembali ke habitatnya, waktu kembali ke habitatnya, pasti ada diantaranya yang kerap bergelantungan di kabel jaringan PLN, sehingga menimbulkan korsleting dan listrik padam. Begitu juga ketika waktu subuh, keluar dari habitatnya untuk mencari makan, saat keluar dari habitatnya, ada yang naik ke atas tiang dan menginjak kabel-kabel itu,” ucap Abdul.***

Redaksi

http://hababerita.com

Lihat Dunia Lebih Dekat

Related post