Perubahan Lingkungan di Gunung Lauser di Era Perkembangan Globalisasi
Foto Ilustrasi
Oleh : Amrullah
Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (USK)
Globalisasi dikenal sebagai era dimana dunia berjalan tanpa adanya batasan jarak dan waktu, dimana globalisasi menjadi penghubung dari berbagai negara dalam berbagai bidang baik ekonomi, sosial, dan budaya tentu membawa dampak yang signifikan terhadap lingkungan, termasuk lingkungan di gunung lauser.
Gunung lauser kita kenal sebagai Kawasan yang menjadi ekosistem dengan luas 1,1 juta hektar, tentunya dengan ekosistem yang begitu luas gunung lauser menyimpan berbagai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi jumlahnya dan berperan sebagai penompang ekologi di Indonesia.
Namun, jika berbicara globalisasi ini tidak jauh dari kata kemajuan teknologi, pembangunan infrasruktur,dan ekspansi ekonomi turut membawa dampak buruk pada cepatnya degradasi lingkungan, hal ini terjadi di Kawasan gunung lauser ini seperti, pembukaan jalan yang menghubungkan antar wilayah di sekitar gunung Lauser telah mempermudah sebagian oknum untuk melakukan aktivitas penebangan liar, perambahan hutan, serta kegiatan yang dapat merusak habitat alami gunung Lauser.
Dampak yang begitu nyata terjadi dari globalisasi di Gunung Lauser yaitu deforestasi yang begitu besar. Data dari Global Forest Watch antara tahun 2001 sampai di tahun 2014 telah tercatat hilangnya tutupan wilayah pohon seluas 145.000 hektar di Kawasan ekosistem Lauser, termasuk sekitar 63.000 hektar hutan primer yang sangat penting bagi keanekaragaman hayati dan stabilitas ekositem Lauser.
Hilangnya wilayah hutan ini tidak hanya mengancam spesies endemic seperti orang utan dan gajah sumatera yang habitatnya berkurang hingga 69% tetapi juga berpotensi besar terhadap perubahan iklim secara lokan dan beresiko terjadinya bencana banjir dan erosi tanah.
Selain terjadiya deforestasi globalisasi juga dapat menyebabkan spesies infasif yang dapat merusak ekosistem alami dan bahan kimia baru yang berdampak buruk pada ekositem secara alami.
Aktivitas ekomoni yang semakin hari semakin berkembang akibat adanya konektivitas global juga dapat meningkatkan tekanan terhadap sumber daya alam dan ekositem gunung Lauser, membuat kegiatan yang merusak semakin menantang meskipun Kawasan gunung Lauser ini telah di tetapkan sebagai wilayah taman nasional yang di lindungi.
Globalisasi dapat membuka peluang yang bagus sekaligus juga dapat menjadi ancaman berbahaya bagi kelestarian ekositem jika perkembangan globalisasi itu tidak dikelola dengan bijak dan baik.