Lewat Program Donasi Rp. 10.000 perbulan, GARDA Indonesia Kembali Bangun Rumah Dhuafa di Aceh

 Lewat Program Donasi Rp. 10.000 perbulan, GARDA Indonesia Kembali Bangun Rumah Dhuafa di Aceh

Meulaboh, HabaBerita.com – Gerakan Relawan Rumah Dhuafa Indonesia (GARDA Indonesia) kembali melakukan pembngunan rumah layak huni bagi kaum dhuafa di Aceh.

Kali ini pembangunan dilakukan di Aceh Barat ditandai dengan suksesnya acara  peusijuk dan peletakan batu pertama sebagai pertanda dimulainya pembangunan. Minggu, 30 April 2023.

Rumah ini diperuntukkan kepada Keluarga Nek Ramala (69) dengan jumlah anggota keluarga 5 orang. Nek Ramala merupakan Warga Desa Ujong Tanjung, kecamatan Meureubo, Kab. Aceh Barat.

Keluarga Nek Ramala belum memiliki rumah, selama ini tinggal dirumah sewa yang kondisinya juga kurang layak huni. Hingga diusianya yang sudah Senja, Nek Ramala beserta anak menantu dan cucunya terus berjuang untuk membangun rumah yang layak untuk keluarga, namun kondisi ekonominya yang serba kekurangan menyebabkan asa tersebut seakan padam.

Anak perempuannya kerja upahan sementara menantunya penjaga gudang yang pendapatannya pas-pasan, sekedar cukup untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari.

Hal ini dijelaskan oleh Aduwina Pakeh, S.Sos., M.Sc selaku Inisiator GARDA Indonesia kepada tim redaksi melalui keterangan pers rilisnya pada Senin 01 Mei 2023.

Ini merupakan rumah kelima atau R005 yang dibangun oleh GARDA Indonesia yang dananya bersumber dari donatur tetap GARDA dengan konsep donasi Rp. 10.000/bulqn/donatur.

Setelah sebelumnya GARDA Indonesia berhasil membangun sebanyak 4 unit rumah layak huni yaitu R001 di Aceh Barat, R002 di Aceh Barat Daya, R003 di Aceh Barat dan R004 di Aceh Singkil.

Adapun kegiatan peletakan batu pertama berlangsung secara sederhana namun penuh khidmat dan ikut dihadiri Ketua Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Kabupaten Aceh Barat, Tgk. H. Abdurrahman (Abusyeikh Yamani) yang melakukan tepung tawari (Peusijuk) dan peletakan batu pertama, peusijuk calon penerima rumah layak huni dan juga pengurus GARDA Indonesia.

Aduwina Pakeh, menjelaskan rumah berkode R005 ini akan dibangun dengan menerapkan Standard Operasional Prosedur (SOP) GARDA Indonesia, dimulai dari sumber anggarannya 100% dari donasi rutin donatur tetap yaitu Rp. 10.000/bulan atau #Gerakan10Ribu, dan proses pembangunannya pemborongan namun dapat melibatkan partisipasi masyarakat sekitar dengan mekanisme yang telah diatur.

Lanjutnya, untuk saat ini jumlah dana yang sudah tersedia untuk pembangunan R005 ini sebanyak 47 juta, Insya Allah ditargetkan dalam proses pembangunan ini jumlah donatur terus bertambah dan setoran donasi dari donatur tetap sebelumnya semakin lancar, sehingga ketika pembangunan rumah ini selesai seluruh pembiayaan juga terpenuhi, sehingga kita dapat membuat planing untuk pembangunan  R006 dan seterusnya.

Dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Teuku Umar ini juga menguraikan semenjak dimulainya program ini pada Juli 2020 hingga Minggu (30/04/23) ini,

jumlah donatur yang telah bergabung mencapai 5.151 orang, dari berbagai latar belakang profesi, usia, pendidikan, ekonomi dan wilayah, tidak hanya dari Aceh semata, namun juga dari luar Aceh seperti Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, kepri, Babel, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.

Aduwina Pakeh yang turut didampingi Jadan, S.Sos.I selaku koordinator Lapangan pembangunan R005 GARDA Indonesia inu menyebutkan sistem pembangunan rumah layak huni  yang ditawarkan oleh GARDA Indonesia sangat mudah.

“Sistem kita sangat sederhana, membangun rumah layak huni untuk kaum dhuafa di Aceh dengan cara goyong royong berdonasi Rp. 10.000 rupiah perbulan/donatur. Siapa saja dapat bergabung dalam komunitas ini, nilai donasinya sama yaitu 10.000 rupiah perbulan,” jelasnya

Target kita suatu saat nanti jumlah donatur dapat mencapai 10.000 orang, dengan demikian jumlah donasi dapat menvapai 100 juta/bulan sehingga dari donasi tersebut setiap bulannya dapat membangun minimal 1 unit rumah layak huni untuk dhuafa.

Menurut Aduwina Pakeh, saat ini jumlah partisipasi dalam program GARDA Indonesia telah mencapai 50 % dari yang ditargetkan yaitu 5.000 orang donatur telah bergabung. Namun dari jumlah donatur tersebut, belum semuanya menjadi donatur tetap, ada banyak yang tidak melanjutkan donasi bulanannya. “Kita terus menyempurnakan konsep, sistem dan pola gerakan, lewat sosialisasi terutama melalui media sosial,” kata Aduwina Pakeh

Melalui GARDA Indonesia, kita berhimpun dan mengumpulkan donasi dengan tujuan untuk membantu kaum dhuafa yang selama ini tdak memiliki hunian yang layak, Alhamdulillah kesempatan emas ini Allah berikan kepada kita agar dapat terlibat secara langsung dalam proses pembangunan.

Pembangunan rumah beukuran 5×8 meter plus teras (icon GARDA) ini diproyeksikan akan memakan waktu 45 hari, dengan harapan sebelum lebaran Idul Adha 1444H nantinya Nek ramala dan keluarga sudah dapat menghuni rumah baru. “Kita berharap Nek Ramala dan keluarganya kelak dapat memanfaatkan rumah ini untuk beristirahat, beribadah dan melanjutkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya,” pungkas Aduwina Pakeh

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih banyak kepada seluruh donatur GARDA Indonesia yang telah mempercayakan donasinya melalui kami, kepada para penggerak GARDA Indonesia dan seluruh pihak yang berpartisipasi dalam program yang mulia ini.

Sementara itu, Mustafa Kamal, Keuchik Ujong Tanjong mengapresiasi atas keputusan GARDA Indonesia yang telah menetapkan warga Ujong Tanjong selaku penerima manfaat rumah layak huni dari GARDA sembari mengajak seluruh Masyarakat Ujong Tanjong dan sekitarnya untuk mendukung program ini dengan cara brpartisipasi sebagai donatur.

“Dengan adanya program #gerakan10ribu dari GARDA Indonesia ini, kami menilainya sebagai salah satu bentuk kontribusi ummat dalam membangun daerah yang patut diapresiasi, kami mengajak masyarakat Ujong Tanjong dan sekitarnya untuk dapat ikut berpartisipasi dengan bergabung sebagai donatur tetap dalam program ini,” ajak Keuchik

“Kita ingin mengajak semua lapisan masyarakat untuk bergabung bersama GARDA Indonesia, guna berpartisipasi membantu sesama dengan menyisihkan uang Rp 10 ribu per bulan, untuk menjadi harta yang kita bawa ke akhirat,” pungkas Mustafa

Turut hadir pada acara prosesi peusijuk dan Halal bi Halal GARDA Indonesia diantaranya Drs. Muslim Hasan, M.Si (penggerak GARDA Indonesia dari Wilayah Aceh Barat Daya), Suryani Usman (Penggerak GARDA Indonesia dari Wilayah Kota Banda Aceh), Bustami (Penggerak GARDA Indonesia Wilayah Nagan Raya) para penggerak dan donatur GARDA Indonesia yang ada di Aceh Barat.

Sementara tim pembangunan rumah kelima ini terdiri dari :
Penanggungjawab Umum : Aduwina Pakeh, M.Sc
Penanggungjawab Lapangan : Keuchik Gampong Ujong Tanjong,
Koordinator bidang Konstruksi GARDA Indonesia : Bapak Drs. Juf Rinal
Koodinator Pelaksana di Lapangan  : Ustadz Yadan, S.Sos.I atau Yayad Andika
Sekretaris Pelaksana : Tgk. Ichsan, S.Ag
Penghubung Barang : Giyanto, M.Kes
Penanggungjawab Material : Abucek H. Arifin Idris
Tim Publikasi : Areh Pakeh, Suherman, Darwis, ST serta para penggerak dan donatur GARDA Indonesia lainnya. ***

Redaksi

http://hababerita.com

Lihat Dunia Lebih Dekat

Related post