Pengaruh Kenaikan Harga Minyak Global Terhadap Harga Sembako di Banda Aceh
Oleh : Niswatul Khairati
Mahasiswi Fakultas Fisip USK
Akhir-akhir ini kenaikan harga minyak dunia melonjak dengan drastis, kemungkinan ini
dampak dari konflik yang terjadi antara iran dan Israel karna lokasi konflik di seputar selat hormuz, sehingga, kondisi ini beresiko menggangu jalur rantai pasokan (supply chain) minyak dunia.
Tentunya ini berakibatkan pasokan minyak terhambat dan juga biaya distribusi naik. Peperangan yang terjadi diantara kedua Negara ini jelas berdampak langsung terhadap perekonomian suluruh dunia, salah satunya di Negara indonesia yang merupakan Negara
pengimpor minyak bumi.
Dengan kenaikan harga minyak dunia tentu akan meningkatkan beban subsidi energi
pemerintah dan menekan anggaran Negara, bukan hanya itu, kenaikan harga minyak juga akan mendorong inflasi di dalam negri, terutama pada sektor transportasi dan industri yang bergantung pada bahan bakar minyak.
Hal ini dapat menurunkan daya beli masyarakat danmenghambat pertumbuhan ekonomi indonesia. Indonesia yang merupakan Negara (net-importer) yaitu negara yang membeli minyak dari Negara-negara lain lebih banyak dari pada jumblah yang dijualnya ke Negara-negara tersebut jelas menjadikan harga BBM dalam negri akan terimbas kenaikan harga minyak dunia.
Apa hubugannya permasalahan minyak dunia dengan BBM di indonesia?
Negara indonesia terkenal dengan negara penghasil minyak bumi, dan selayaknya menjadi negara pengekspor neto tetapi justru juga sebagai pengimpor. Hal ini disebabkan belum dilakukannya pendayagunaan dan pengelolaan sumberdaya minyak ini secara optimal.
Baik dari sisi teknologi, produksi, manajemen, sumberdaya manusia, dan juga faktor-faktor lainnya yang signifikan. Sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan BBM bagi masyarakat dalam negri. Kenyatan ini yang membuat Indonesia harus mengimpor minyak BBM.
Dan jika terdapat penurunan jumblah produksi minyak mentah di indonesia, maka akan
menyebabkan pemenuhan kebutuhan minyak dalam negri tidak terpenuhi dan akan menyebabkan harga minyak meningkat.
Dan belum Belum optimalnya berbagai pengelolaan terhadap sumberdaya minyak di satu sisi, dan di sisilain adanya kebutuhan minyak yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kebutuhan masyarakat Indonesia, menimbulkan ketidakseimbangan (disequilibrium) antara supply dan demand.
Adanya ketidakseimbangan atau dalam hal ini under supply ini merupakan salah satu indikasi yang menyebabkan berfluktuasinya harga minyak ke arah peningkatan harga yang terus menerus terjadi di Indonesia, sebagai sebuah negara dengan jumlah penduduknya yang semakin bertambah.
Lantas bagaimana dengan kondisi di aceh ? seberapa besar dampaknya?
Di Aceh sendiri, Jika dilihat dari hasil kajian menunjukkan bahwa kenaikan harga bahan
bakar minyak sangat berdampak terhadap bahan pokok makanan. Hal ini terdapat dari beberapa indikator dan tanggapan responden yang meliputi dampak negatif di aceh berpresentase 90%. Jelas ini sangat berdampak negatif di aceh sendiri.
Berbagai ahli ekonom memastikan bahwasanya kenaikan bahan bakar minyak akan berdampaksecara otomatis terhadap sembako karena hal demikian sudah menjadi hukum alam atau dalammekanismeperekonomian sebuah Negara. Jadi dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) tentu sangat berdampak trehadap masyarakat aceh yang kondisi ekonominya kurang stabil, tentunya disebabkan oleh berbagai faktor antara lain, kemiskinan, pengangguran, dan kurangnyalapangan kerja yang disediakan, olehnya itu dampak kenaikan bahan bakar minyak bukan hanya berdampakpada sembako saja tetapi hampir semua sector-sektor perekonomian terkena dampak dan akan berimbas kepada masyarakat
kebijakan yang diambil oleh pemerintah mengenai kenaikan harga minyak, tentunya
dengan alasan tidak lepas dari naiknya harga minyak dunia dan defisit APBN. Jika dilihat dari
satu sisi, mungkin keputusan pemerintah untuk menikkan harga bahan bakar minyak memang
tepat.
Akan tetapi, pemerintah seharusnya juga memperhatikan kondisi masyarakat kecil.
Padahal pemerintah menyadari bahwa Negara kita ini ialah Negara yang termiskin dengan
puluhan rakyatnya yang tidak memiliki pekerjaan. jelas kondisi seperti ini membuat kesulitan masyarakat aceh dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jika dilihat dari berita Harga Sembilan Bahan pokok (Sembako) di
Banda Aceh masih tinggi, seperti yang terpantau di Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh. Saat ini, harga beras, gula, dan telur terus mengalami kenaikan.
“gula dan telur naik harganya sejak habis lebaran hingga saat ini,” kata muhammad rizki,
salah seorang pedagang sembako di pasar Al Mahirah, lamdingin, Banda Aceh, Sabtu 4 mei 2024.
Rizki mnjelaskan, harga beras saat ini masih tinggi, sama seperti sebelumnya. Beras
dengan kualitas premium dengan kapasitas 15 kilogram (satu karung) seharga Rp 210 ribu per
kg. Sementara untuk telur ayam Rp 52 ribu per papan dari sebelumnya Rp 48 ribu per papan.
Rizki mengatakan, kenikan harga sejumblah kebutuhan pokok di Banda Aceh membuat
para Ibu Rumah Tangga (IRT) kewalahann namum, pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa.