Oknum Pengurus KNPI diduga Sebabkan Kericuhan Konfercab HMI Cabang Meulaboh

 Oknum Pengurus KNPI diduga Sebabkan Kericuhan Konfercab HMI Cabang Meulaboh

Bachtiar, Kabid PAO 2015-2016 HMI Cabang Meulaboh. (Dok : Istimewa)

Meulaboh, HabaBerita.com – Konferensi Cabang (Konfercab) ke XIV Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Meulaboh, seyogyanya berjalan tertib dan tanpa terindikasi pihak luar hingga terjadi kericuhan.

Akibat hal itu, Bachtiar, Kabid PAO 2015-2016 HMI Cabang Meulaboh, angkat bicara terkait kericuhan yang terjadi di forum yang dilaksanakan di Gedung KNPI Aceh Barat sejak pembukaan Senin (20/01/2025) hingga Sabtu (25/01/2025).

“Saya sangat menyayangkan kejadian yang terjadi di Konfercab tersebut, karena kericuhan itu terjadi karena ada oknum pengurus KNPI Aceh Barat yang masuk dalam forum,” unggahnya.

Padahal kata dia, seharusnya organisasi luar tidak usah mencampuri urusan internal organisasi HMI, walaupun tempat pemakaian berjalannya forum di gedung KNPI, tetapi forum tersebut milik kader HmI.

“Konferensi Cabang tersebut HMI Meulaboh dilaksanakan setiap akhir kepengurusan periode untuk terpilihnya Ketua Umum yang baru, secara regenerasi,” ujarnya.

Ingatkan Tak Campuri Internal HMI

Sementara itu, Ketua Umum HMI Komisariat Teknik UTU periode 2019/2020 mengingatkan oknum pengurus KNPI tersebut tidak mencampuri urusan internal HMI.

Hal itu diungkapkan, Muhammad Rafandi Minggu 26 Januari 2025, dikatakannya, HMI mempunyai dinamika tersendiri yang tidak dapat diikut campurkan oleh eksternal lembaga lainnya yang dapat mengganggu proses pengkaderan dan pembelajaran didalam berdinamika.

“HmI adalah organisasi pengkaderan yang terus melakukan proses dalam membentuk karakter kader HmI diseluruh Indonesia dan tidak patut diganggu serta dirusak oleh eksternal lainnya,” tegasnya.

Tambahnya, rasa kekecewaannya terhadap Ketua Cabang, SC serta OC dari kegiatan Konferensi Cabang (KONFERCAB) XVI terkesan sangat tertutup dalam prosesi pelaksanaan kegiatan.

“Saya merasa sangat kesal dan geram melihat perilaku Ketua cabang, SC serta OC konfercab yang melaksanakan kegiatan konfercab ini secara tertutup dan pada dasarnya kekacauan ini disebabkan oleh keputusan ketua HmI Cabang Meulaboh yang terkesan sangat tertutup dari para kader,” umbuhnya.

Rafandi juga mengingatkan kepada Oknum Anggota DPD II KNPI Aceh Barat untuk tidak lagi mencampuri urusan internal HMI dan mengutuk keras tindakan Ketua Umum HmI Cabang Meulaboh yang telah menyebabkan kekacauan didalam internal keluarga HmI Cabang Meulaboh.

“Saya mengingatkan Oknum Anggota DPD II KNPI Aceh Barat untuk tidak lagi mencampuri urusan internal HmI Meulaboh dan saya sangat kesal terhadap ketum HMI Cabang Meulaboh yang telah membuat kekacauan didalam internal keluarga HMI Meulaboh dan menyeret nama KNPI didalam kegiatan Konfercab ini,” tambahnya.

Rafandi berharap permasalahan dinamika Internal HMI agar tidak dicampuradukkan dengan lembaga eksternal agar hubungan silaturahmi dan tali persaudaraan dapat terjalin antara sesama HmI dan sesama lembaga.

“Saya berharap kepada ketua Umum HmI Cabang meulaboh agar dinamika Internal HmI dapat berjalan dengan baik demi membentuk karakter Kader HmI yang murni dari proses pengkaderan,” tutupnya.

Peserta/LO Kandidat Kecewa Terlibat KNPI

Tidak hanya itu, utusan dari Badan Pengelola Latihan (BPL) bersamaan dengan Liaison Officer (LO) dari salah satu kandidat, Maulana Ridwan Raden, menyatakan kecewa mendalam atas tindakan DPD II KNPI Aceh Barat yang mencampuri urusan internal HMI.

Menurutnya, tindakan intervensi, khususnya dengan menghalang-halangi delegasi dari kandidat sangat disayangkan karena mencederai prinsip independensi dan demokrasi organisasi.

“Sebagai organisasi eksternal, DPD II KNPI Aceh Barat seharusnya memegang teguh prinsip netralitas dan tidak terlibat dalam konflik internal HMI, apalagi dengan cara-cara yang merusak citra organisasi,” katanya.

Terkait insiden kerusakan pintu yang menjadi alasan intervensi, ia menilai tindakan DPD II sangat tidak proporsional. Semestinya, DPD II KNPI Aceh Barat berkomunikasi langsung dengan panitia Konfercab untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Bukan malah mengambil langkah yang menghambat jalannya proses demokrasi dan berpotensi menimbulkan konflik baru,” paparnya.

Kami mendesak:
1. DPD II KNPI Aceh Barat untuk segera menghentikan segala bentuk intervensi dalam permasalahan internal HMI dan memberikan ruang bagi panitia Konfercab menyelesaikan masalah sesuai mekanisme yang berlaku.

2. DPD I KNPI Aceh agar segera turun tangan untuk menyikapi kejadian ini dan memastikan bahwa tidak ada lagi tindakan-tindakan serupa yang dapat mengganggu proses demokrasi di HMI.

“Pernyataan ini kami sampaikan sebagai bentuk komitmen kami dalam menjaga martabat, kedaulatan, dan independensi organisasi HMI. Kami berharap semua pihak dapat menghormati proses demokrasi yang berlangsung di Konfercab XIV HMI Cabang Meulaboh,” ucap Maulana Ridwan Raden. (*)

Redaksi

http://hababerita.com

Lihat Dunia Lebih Dekat

Related post