Mengkritik Jokowi Soal Penggundulan Hutan, 2 Aktivis Greenpeace Dipolisikan
Foto : Pembukaan lahan hutan untuk proyek food estate di Sepang, Gunung Mas, Kalimantan Tengah. (Greenpeace/Muhamad Habibi)
Jakarta – Dua aktivis Greenpeace Indonesia dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan menyebarkan berita palsu atau hoaks terkait kritik yang disampaikan Greenpeace mengenai deforestasi di era kepemimpinan Jokowi.
Seperti diketahui, Greenpeace sebelumnya menyebut bahwa apa yang disampaikan Jokowi saat berpidato dalam acara KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11/2021), terkait laju deforestasi di Indonesia turun signifikan, sebagai informasi yang tidak benar.
Mereka yang dilaporkan adalah Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak serta rekannya Kiki Taufik. Pelapornya adalah Sekjen Komite Pemberantasan Mafia Hukum Husin Shahab yang dikenal getol membela Jokowi.
Menurut Husin Shahab, apa yang disampaikan Jokowi sudah benar.
“Di tahun 2015-2016, deforestasi 629,2 ribu ha (beberapa izin prinsip sudah keluar di masa SBY). Tahun 2016-2017, deforestasi 480 ribu ha. Tahun 2017-2018, deforestasi 439,4 ribu ha. Tahun 2018-2019, deforestasi 462,5 ribu ha. Tahun 2019-2020, deforestasi turun drastis ke 115,5 ribu ha,” tulis Husin melalui Twitter pada Sabtu (13/11/2021).
Husin mengunggah laporan kepolisian di Twitter dengan nomor STTLP/B/XI/2021/SPKT/Polda Metro Jaya. Husin berpendapat bahwa dua aktivis Greenpeace itu menyebarkan informasi untuk menimbulkan kebencian.
Dua aktivis Greenpeace dilaporkan dengan Pasal 14 dan Pasal 15 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP, serta dengan Pasal 28 ayat (2) juncto pasal 45A ayat (2) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Nah, dengan data di atas itu kan sudah jelas, coba kalau dilihat dari bentuk grafik pasti akan terlihat chart nya menurun, kenapa Greenpeace malah bilang meningkat? Jelas itu sebuah kebohongan?!! Dan bahaya kalau tidak dilaporkan,” kata Husin.
Indozone masih mencoba mengubungi Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak, namun belum memperoleh respons hingga artikel ini ditayangkan.
Kritikan Greenpeace
Sebelumnya, Greenpeace mengkritik apa yang disampaikan Jokowi perhelatan COP 26 di Glasgow, Skotlandia.
Berikut kritikan yang disampaikan Greenpeace Indonesia terhadap sejumlah pernyataan Jokowi, sebagaimana dikutip Indozone dari laman Greenpeace.
Jokowi menyebut laju deforestasi turun signifikan terendah dalam 20 tahun terakhir.
Menurut Greenpeace, deforestasi di Indonesia justru meningkat dari yang sebelumnya 2,45 juta ha (2003-2011) menjadi 4,8 juta ha (2011-2019).
Padahal Indonesia telah berkomitmen untuk menekan laju deforestasi. Tren penurunan deforestasi dalam rentang 2019-2021, tidak lepas dari situasi sosial politik dan pandemi yang terjadi di Indonesia sehingga aktivitas pembukaan lahan terhambat.
Faktanya dari tahun 2002-2019, saat ini terdapat deforestasi hampir 1,69 juta hektar dari konsesi HTI dan 2,77 juta hektar kebun sawit.
Jokowi klaim kebakaran hutan turun 82% di tahun 2020.
Penurunan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2020 jika dibandingkan 2019 yang mencapai 296.942 hektar ini adalah angka kebakaran yang luasnya setara dengan 4 kali luas DKI Jakarta.
Menurut Greenpeace, penurunan tersebut lebih disebabkan oleh gangguan anomali fenomena La Nina, bukan sepenuhnya hasil upaya langsung pemerintah.
Sumber : indozone.id