Dosen UTU Sosialisasikan Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Dakwah di Pelatihan DDII

Meulaboh, HabaBerita.com Dosen program studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar, Aduwina Pakeh, S.Sos., M.Sc menjadi salah seorang narasumber dalam pelatihan Da’i dan Da’iyah yang diselenggarakan oleh Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Aceh Barat pada Sabtu (18/3/2023).
Kegiatan yang berlangsung di Aula MAN 1 Aceh Barat ini diikuti puluhan peserta dari kalangan Teungku Dayah, Santri, mahasiswa dan perwakilan kaum perempuan se Kabupaten Aceh Barat.
Adapun kepada Aduwina Pakeh, pihak panitia memberikan tema “pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Dakwah di Era Globalisasi dan Digitalisasi”.
Ustadz Daniel Prima selaku Ketua Panitia pelaksana mengatakan topik ini diangkat karena perkembangan teknologi saat ini sangat pesat sehingga pencarian informasi menjadi sangat mudah.
“Dalam berdakwah, dibutuhkan media atau wasilah. Alat yang digunakan dalam hal ini adalah menggunakan media internet dan menggunakan aplikasi media sosial karena masih menjadi platform yang paling sering digunakan. Dengan media internet, maka dakwah penyebarannya dapat secara global dilakukan,” kata Ustad Daniel pada media, Sabtu (18/3/2023).
Aduwina Pakeh dalam paparannya menyebutkan jika media sosial merupakan platform yang paling ramai digunakan saat ini, utamanya dari kalangan millenial. “Satu peluang besar bagi Lembaga DDII Aceh Barat untuk memanfaatkan beragam media sosial untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang agama,” jelasnya.
Pemanfaatan media sosial untuk berdakwah sangatlah baik. Ia pun mengajak pada seluruh peserta pelatihan untuk menjadikan media sosial yang ada sebagai media dakwah dalam menyebarluaskan nasihat dan kebaikan dalam beragama.
“Selain memanfaatkan media sosial sebagai media dakwah, akan ada juga penghasilan yang didapat seperti monetisasi Youtube. Penghasilan tersebut dapat dimanfaatkan kembali untuk fasilitas dakwah dan aktivitas sedekah,” jelasnya.
Media sosial bisa menjadi media paling efektif dan alternatif sebagai sarana penyampaian dakwah. Nasihat-nasihat yang akan disampaikan melalui media sosial, akan sangat mudah sampai ke anak-anak muda tentunya, agar mereka juga bisa balance.
“Jadi tak hanya untuk hiburan saja saat mengakses media sosial, tapi juga sebagai sarana mencari informasi dan mendapatkan nasihat-nasihat religi yang tepat,” ujar Aduwina Pakeh yang juga Kepalaa Humas Universitas Teuku Umar tersebut.
Sebagai organisasi keagamaan, DDII Aceh Barat diharapkan harus aktif untuk memperluas jaringan dakwahnya, melalui media sosial. Pasalnya, saat ini, sangat banyak sekali orang yang menggunakan media sosial, sebagai sarana mendapatkan informasi dan pengetahuannya.
Aduwina menekankan, dalam publikasi media sosial, bisa dilakukan dengan memuat gambar-gambar yang menarik, agar para pembaca tidak bosan melihatnya.
“Dengan pesan gambar, maka tidak akan dilewatkan dan pembaca juga tidak akan bosan melihatnya. Jadi di lembaga DDII ini, harus benar-benar bisa menyampaikannya dengan baik. Semoga pelatihan ini, bisa membantu gerakan dakwah DDII lebih berkembang kedepan,” terangnya.
Aduwina Pakeh yang juga Founder GARDA Indonesia, satu komunitas yang bergerak dalam isu sosial yaitu program pembangunan rumah layak huni bagi kaum dhuafa di Aceh melalui pengumpulan donasi dari masyarakat dengan ketentuan donasi rp. 10.000 perbulan perorang.
Aduwina menyebutkan sejak didirikan pada juli 2020 hingga saat ini pihaknya telah berhasil membangun 4 unit rumah layak huni bagi kaum dhuafa yang tersebar di Aceh Barat, Aceh Barat Daya dan Aceh Singkil dengan jumlah donatur mencapai 5.125 orang. Hampir seluruh proses untuk mencapai keberhasilan itu dengan memanfaatkan media sosial seperti facebook, ig dan youtube. Begitupun untuk mendesaign Kartu ID Anggota, poster, flayer dan gambar-gambar untuk media kampanye GARDA, semuanya hanya menggunakan aplikasi versi gratis seperti Kine Master, Canva dan lain-lain.
“Intinya jika kita mau, Insya Allah ada banyak jalan namun jika kita tidak mau pasti ada banyak alasan,”. Pungkas Aduwina Pakeh
Para peserta sangat antusias mengikuti sharing season ini dengan munculnya beragam pertanyaan seputar strategi pemanfaat media sosial untuk kepentingan dakwah.
Diskusi juga berhasil melahirkan sejumlah rekomendasi kepada lembaga DDII Aceh Barat, diantaranya untuk meningkatkan kompetensi para pengurus muda DDII khususnya dalam bidang media sosial seperti pelatihan desaign grafis, fotografis, editing video dan penggunaan aplikasi praktis. ***