Akhir September Ini, Bumi akan Mulai Punya Dua Bulan, dari Mana Asalnya?

 Akhir September Ini, Bumi akan Mulai Punya Dua Bulan, dari Mana Asalnya?

Perubahan warna bulan yang tampak, disaring oleh atmosfer Bumi. Bumi akan kedatangan ‘bulan’ sementara! Asteroid kecil 2024 PT5 akan mengorbit Bumi selama dua bulan ke depan. Simak penjelasan lengkapnya di sini. (Jessie Eastland)

Pernah membayangkan Bumi memiliki dua bulan? Bulan ini, kita akan menyaksikan fenomena langka itu! Sebuah asteroid kecil bernama 2024 PT5 akan menjadi “mini-bulan” sementara bagi planet kita. Bayangkan, kita akan punya teman baru di langit malam!

Berbeda dengan Bulan kita yang sudah setia menemani Bumi selama miliaran tahun, si “mini-bulan” ini hanya akan singgah sebentar. Para ilmuwan memperkirakan ia akan mengorbit Bumi selama sekitar dua bulan sebelum melanjutkan perjalanannya.

Penemuan menarik ini berkat ketelitian tim ilmuwan yang khusus mempelajari peristiwa-peristiwa langka seperti ini. Mereka mengamati asteroid 2024 PT5 dan menyadari bahwa asteroid ini akan tertangkap oleh gravitasi Bumi untuk sementara waktu.

Objek yang akan mengunjungi kita berasal dari sabuk asteroid Arjuna, sabuk asteroid sekunder yang terdiri dari batuan luar angkasa yang mengikuti orbit yang sangat mirip dengan Bumi pada jarak rata-rata sekitar 150 juta kilometer dari matahari.

Hal tersebut disampaikan oleh Carlos de la Fuente Marcos, penulis utama penelitian dan profesor di Universidad Complutense de Madrid, kepada Space.com.

“Objek di sabuk asteroid Arjuna adalah bagian dari populasi objek dekat Bumi yang terdiri dari asteroid dan komet,” ujar Marcos.

Bahkan, beberapa di antaranya bisa sangat dekat, hanya sekitar 4,5 juta kilometer! Dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi, sekitar 3.540 kilometer per jam, asteroid-asteroid ini kadang-kadang bisa tertangkap oleh gravitasi Bumi dan menjadi “bulan” sementara.

Jadi, bisa dibilang asteroid 2024 PT5 ini seperti seorang pengunjung yang mampir sebentar ke Bumi. Ia tidak akan tinggal lama, hanya sekitar dua bulan.

Marcos menggunakan analogi yang menarik: jika satelit permanen adalah pelanggan yang membeli barang di toko, maka asteroid seperti 2024 PT5 ini lebih seperti orang yang hanya melihat-lihat barang di jendela toko.

“Jika satelit sejati seperti pelanggan yang membeli barang di dalam toko, maka objek seperti 2024 PT5 seperti orang yang hanya melihat-lihat barang di jendela toko,” jelas Marcos

Singkatnya, kita akan kedatangan tamu istimewa dari luar angkasa! Meskipun hanya singgah sebentar, kehadiran asteroid 2024 PT5 ini tentu saja menjadi fenomena yang menarik untuk diamati dan dipelajari oleh para ilmuwan.

Mini-bulan ini bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu yang berumur panjang dan yang berumur pendek. Mini-bulan berumur panjang bisa mengorbit Bumi selama bertahun-tahun, bahkan menyelesaikan beberapa putaran mengelilingi Bumi. Sementara itu, mini-bulan berumur pendek hanya akan tinggal sebentar, mungkin hanya beberapa hari, minggu, atau bulan.

Agar sebuah asteroid bisa menjadi mini-bulan, ia harus mendekati Bumi pada jarak yang cukup dekat (sekitar 4,5 juta kilometer) dan dengan kecepatan yang tepat (sekitar 3.540 kilometer per jam). Jika jarak dan kecepatannya pas, maka asteroid tersebut akan terikat sementara oleh gravitasi Bumi.

“Dalam kondisi ini, energi geosentrik dapat menjadi negatif, dan benda tersebut menjadi terikat sementara pada Bumi,” lanjutnya.

“Sejauh ini, ilmu pengetahuan hanya mengidentifikasi dua objek yang mengalami penangkapan panjang, 2006 RH120 dan 2020 CD3. Ada tiga contoh yang dipublikasikan tentang penangkapan pendek: 1991 VG, 2022 NX1, dan 2024 PT5. Tetapi ada beberapa lainnya yang belum dipublikasikan.”

Peristiwa mini-bulan pendek seperti yang akan datang ini, di mana benda kecil (dalam hal ini asteroid) memperoleh energi geosentrik negatif selama beberapa minggu atau beberapa bulan, relatif sering terjadi, dengan beberapa peristiwa terjadi per dekade. Episode penangkapan panjang, di sisi lain, jarang terjadi, dengan Bumi mengalaminya sekitar setiap sepuluh atau dua puluh tahun.

Penyebab pengusiran benda-benda ini dari sekitar Bumi adalah gangguan gravitasi yang disebabkan oleh matahari. Setelah 2024 PT5 menyelesaikan perannya sebagai mini-bulan, ia akan kembali ke orbit berpusat matahari, tetap menjadi bagian dari sabuk asteroid Arjuna.

Sayangnya, kita tidak bisa melihat “mini-bulan” baru kita dengan mata telanjang atau teleskop biasa. Asteroid 2024 PT5 ini terlalu kecil dan redup untuk bisa dilihat oleh teleskop amatir atau teropong. Kita membutuhkan alat yang jauh lebih canggih untuk bisa mengamati si “mini-bulan” ini.

Menurut Marcos, kita butuh teleskop yang sangat besar, minimal berdiameter 30 inci, dan dilengkapi dengan detektor khusus seperti CCD atau CMOS. Bahkan dengan teleskop sebesar itu, kita tetap membutuhkan alat bantu lain untuk bisa melihat asteroid ini. Mata manusia saja tidak cukup.

“Objek ini terlalu kecil dan redup untuk teleskop amatir dan teropong biasa. Namun, objek ini berada dalam jangkauan kecerahan teleskop khas yang digunakan oleh astronom profesional,” kata Marcos.

“Teleskop dengan diameter minimal 30 inci ditambah detektor CCD atau CMOS diperlukan untuk mengamati objek ini, teleskop 30 inci dan mata manusia di belakangnya tidak akan cukup.”

Meskipun kita tidak bisa melihatnya langsung, para ilmuwan akan memanfaatkan kesempatan ini untuk mempelajari asteroid 2024 PT5 lebih lanjut. Mereka akan menggunakan teleskop besar untuk mengamati asteroid ini dan menganalisis cahayanya.

Dengan cara ini, kita bisa mengetahui lebih banyak tentang komposisi dan sifat-sifat asteroid ini.

Artikel dari : nationalgeographic.grid.id

Redaksi

http://hababerita.com

Lihat Dunia Lebih Dekat

Related post