Usai Banjir, Tanaman Padi di Aceh Tamiang Diserang Hama Keong
Kualasimpang, HabaBerita.com – Hama keong dilaporkan menyerang sebagian tanaman padi milik petani di Aceh Tamiang.
Serangan hama ini terlihat di Kecamatan Bendahara dan Seruway, Aceh Tamiang pasca-surutnya banjir yang melanda sepekan lalu.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Tamiang, D Yogi S mengatakan keberadaan hama keong ia terima dari Ketua KTNA Bendahara, Supardi pada Minggu (6/3/2022) siang.
“Tadi barusan Pak Supardi melaporkan ada hama keong, sejauh ini belum ada penanganan,” kata Yogi.
Yogi menuturkan serangan hama ini sangat meresahkan karena menyerang sisa tanaman yang masih hidup.
“Petani sudah rugi besar karena tanaman yang hidup tinggal sedikit, hari ini dihadapkan pada persoalan hama keong,” ungkapnya.
Yogi mengatakan pihaknya akan berkoodinasi dengan Distanbunak Aceh Tamiang untuk mengajukan bantuan racun keong.
Namun dia mengingatkan agar usulan ini harus diprioritaskan, mengingat usulan bibit untuk petani korban banjir tahun lalu belum terealisasi.
“Kami berharap provinsi merespon cepat, wajar kami mengingatkan hal ini karena usulan bibit tahun lalu sampai sekarang belum jelas wujudnya,” kata Yogi.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Aceh Tamiang, D Yogi S mengungkapkan dampak banjir yang terjadi sepekan lalu menyisakan kerugian besar bagi petani di wilayah hilir, yaitu Kecamatan Bendahara dan Kecamatan Seruway.
Mirisnya kata dia, sebagian besar lahan tersebut sudah memasuki masa panen.
“Yang rusak itu sudah siap panen, tiba-tiba banjir, semuanya rusak,” kata Yogi, Minggu (6/3/2022).
Yogi pun kembali menyoroti janji Gubernur Aceh Nova Iriansyah tentang perbaikan tanggul.
Kondisi tanggul yang sudah rusak parah membuat debit air sungai tidak tertahan sehingga merendam permukiman dan areal sawah.
“Janji ini sudah disampaikan dua tahun lalu, sampai hari ini tidak ada tanda-tanda perbaikan. Jangan datang kemari hanya untuk foto-foto sama makan mi instan di posko,” ungkap Yogi.
Yogi mengaku memahami betul kerugian yang diderita petani karena gagal panen yang terjadi saat ini yang kedua kali dialami petani.
Apalagi kata dia, usulan bantuan bibit yang diajukan tahun 2021 belum diterima.
“Ini gagal panen kedua secara beruntun. Usulan bantuan bibit tahun lalu belum diterima, sekarang sudah mati lagi, gagalnya beruntun,” katanya.
Sumber : tribunnews.com