Top China! Klaim Sudah Kirim Pesawat Paling Dekat ke Matahari
Tiongkok Utara – Pada 14 Oktober 2021 lalu, Roket Long March-2D yang membawa satelit eksplorasi matahari pertama China bernama Xihe berhasil meluncur dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di provinsi Shanxi, China Utara.
Kepala Sistem Pengamatan Bumi dan Pusat Data Administrasi Luar Angkasa China, Zhao Jian, mengatakan pada konferensi pers di Beijing pada hari Jumat (28/1/2022), bahwa satelit yang dinamai dengan nama dewi matahari dalam mitologi Tiongkok kuno tersebut telah melakukan lebih dari 40 tes teknologi dan lebih dari 290 operasi pencitraan dan telah memverifikasi kemampuan peralatannya.
“Dalam kapasitasnya sebagai pesawat ruang angkasa penelitian surya, Xihe telah memperoleh garis spektral H-Alpha matahari, menjadi satelit pertama di dunia yang mencapai tujuan ini,” kata Zhao dikutip dari China Daily, Sabtu (29/1/2022).
“Para ilmuwan telah mempelajari garis spektrum H-Alpha sejak lama untuk meneliti suar matahari, tetapi mereka harus bergantung pada platform pengamatan berbasis darat yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mengganggu seperti gangguan atmosfer. Sekarang, satelit kami telah mulai menyediakan mereka dengan data spektral yang jauh lebih baik dari sebelumnya, memungkinkan mereka untuk melakukan pengamatan resolusi tinggi dan pencitraan matahari,” tambahnya.
Zhao mengatakan penting bagi umat manusia untuk mempelajari matahari karena aktivitas matahari memiliki banyak efek pada kehidupan di Bumi.
“Memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang matahari membantu menghindari efek buruk dari aktivitas matahari, terutama gangguan komunikasi dan layanan navigasi Bumi, dan untuk melindungi pesawat ruang angkasa dan astronot dengan lebih baik,” katanya.
Menurutnya, mempelajari matahari juga memungkinkan para ilmuwan untuk memperdalam penelitian mereka tentang asal usul dan evolusi medan magnet langit, percepatan dan distribusi partikel berenergi tinggi, dan fenomena fisik lainnya.
Satelit seberat 508 kilogram tersebut bergerak dalam orbit sinkron matahari sekitar 517 kilometer di atas Bumi. Badan Antariksa Nasional China mengatakan misi tersebut diharapkan memberikan para ilmuwan data observasi berkualitas tinggi pertama dari area sumber letusan matahari dan akan meningkatkan kemampuan penelitian China dalam fisika matahari.
Sementara itu, Wakil Direktur Institut Teknik Satelit Shanghai di Akademi Teknologi Luar Angkasa Shanghai dan manajer proyek satelit Wang Wei, Xihe adalah teleskop surya berbasis ruang angkasa pertama di China dan dirancang untuk bekerja setidaknya selama tiga tahun.
Muatan ilmiahnya adalah spektrograf pencitraan H-alpha yang dapat, untuk pertama kalinya, memperoleh pengamatan matahari spektroskopik disk penuh di pita gelombang H-alpha.
Sumber : cnbcindonesia.com