Timnas Indonesia U-23 ‘Dicurangi’ Wasit Francois Letexier, Presiden FIFA Bilang Begini: Saya Menyaksikan…

 Timnas Indonesia U-23 ‘Dicurangi’ Wasit Francois Letexier, Presiden FIFA Bilang Begini: Saya Menyaksikan…

Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan pesan untuk Timnas Indonesia U-23 usai pertandingan playoff melawan Guinea U-23 yang dipimpin wasit Francois Letexier.-Gianni Infantino – Tangkapan layar-radarkuningan.com

Jakarta – Timnas Indonesia U-23 dicurangi Wasit Francois Letexier lewat beberapa keputusan kontroversial di pertandingan Playoff Olimpiade Paris 2024 yang turut disaksikan Presiden FIFA Gianni Infrantino.

Beberapa keputusan kontroversial tersebut sangat berpengaruh pada hasil pertandingan, terutama hukuman 2 penalti untuk Garuda Muda.

Meski disaksikan sosok penting dalam sepakbola, performa Francois Letexier selama memimpin pertandingan bisa dibilang amburadul.

Wasit Ligue 1 Prancis dan Liga Champions tersebut tidak mencerminkan kualitasnya sebagai pengadil lapangan hijau.

Yang lebih fatal adalah diduga ada konflik kepentingan terkait Guinea U-23 yang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Pasalnya, Guinea adalah negara bekas jajahan Prancis dan sempat bernama Guinea France. Mereka juga berbicara menggunakan Bahasa Prancis.

Usai pertandingan, Presiden FIFA, Gianni Infantino membuat unggahan terkait pertandingan Tim Nasional Indonesia U-23 vs Guinea U-23.

Dia pun bersimpati atas perjuangan Garuda Muda yang telah melangkah jauh dan tinggal sedikit lagi lolos ke Olimpiade Paris.

Gianni Infantino mengawali komentarnya dengan pujian: “Pesan saya untuk masyarakat di negara yang sangat mencintai sepakbola Indonesia adalah agar bangga terhadap tim tersebut dan tetap mendukung dengan semangat yang sama supaya mereka tetap berada di arah yang tepat,” tulisnya.

Dia mengaku menyaksikan pertandingan Garuda Muda dan hanya sedikit lagi bisa lolos ke Olimpiade Paris.

“Saya menyaksikan mereka bermain di Clairefontaine hari ini dan saya bisa bilang tim tersebut gagal di kualifikasi bersejarah untuk Olimpiade dengan margin yang sangat tipis,” tulis Gianni Infantino.

Unggahan tersebut ternyata telah dibatasi di kolom komentar. Sehingga hanya ada 2 sosok yang dapat berkomentar.

Mereka adalah Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir dan Direktur FIFA untuk Asosiasi Sepakbola Afrika, Gelson Fernandes.

“Terima kasih untuk semuanya di PSSI yang dipimpin oleh Presiden Erick Thohir untuk pekerjaan yang fantastis sejauh ini dan FIFA akan mendukungmu di jalur ini,” tandasnya.

Unggahan itu, dibalas Erick Thohir: “Terima kasih untuk perhatian dan dukungan yang luar biasa Mr Presiden, Gianni Infantino yang sudah hadir di pertandingan playoff Timnas Indonesia U-23. Progres kami sejauh ini, tidak bisa dipisahkan dari kepercayaan Mr Presiden dan dorongan terhadap sepakbola Indonesia,” tulisnya.

Gelson Fernandes juga turut berkomentar pada unggahan tersebut: “Ya bos sangat tepat, sebuah tim dengan potensi,” tulisnya.

Seperti diketahui, Timnas Indonesia U-23 harus rela tersingkir ‘dicurangi’ wasit Francois Letexier lewat keputusan kontroversial sepanjang pertandingan.

Sorotan atas keputusan tersebut diantaranya terhadap 2 kali hukuman penalti kepada Garuda Muda.

Pertama di menit 26 atas pelanggaran yang dilakukan Witan Sulaeman. Dalam tayangan lambat, terlihat Witan melakukan kontak di luar kotak penalti.

Kemudian keputusan kedua saat Alfeandra Dewangga dianggap melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti. Padahal, tackling yang dilakukan bersih.

Pengamat Sepakbola, Ronny Pangemanan tidak habis pikir bagaimana seorang wasit Ligue 1 France melakukan hal itu.

Apalagi, Francois Letexier juga berpengalaman memimpin pertandingan di Liga Champions Eropa.

Oleh karena itu, Bung Ropan -sapaan akrabnya- menduga ada intensi dari wasit menginginkan Guinea yang lolos ke Olimpiade.

“Saya pikir Francois Letexier ini lebih ingin Guinea ini lolos ke Olimpiade. Dulu Guinea ini jajahan Prancis dan diberikan kemerdekaan tahun 1958. Mereka juga menggunakan Bahasa Prancis,” tuturnya.

Bahkan, kata dia, negara ini dulu pernah bernama Guinea France. Mata uang Guinea juga Franc Guinea.

“Dia lebih memilih Guinea dibandingkan Indonesia. Tidak bisa dipungkiri lagi, apapun yang harus dikatakan,” katanya.

Artikel dari : radarkuningan.disway.id

Redaksi

http://hababerita.com

Lihat Dunia Lebih Dekat

Related post