Proyek Jet Tempur KF-21 Berlanjut, Korea Setuju Indonesia Tak Bayar Pakai Uang
![Proyek Jet Tempur KF-21 Berlanjut, Korea Setuju Indonesia Tak Bayar Pakai Uang](https://hababerita.com/wp-content/uploads/2021/11/proyek-jet-tempur-kf-21-berlanjut-korea-setuju-indonesia-tak-bayar-pakai-uang76_700.jpg)
Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan akhirnya sepakat untuk melanjutkan proyek pembangunan jet tempur KF-21 Boramae. Dalam kesepakatan terakhir, Indonesia mendapat beban anggaran yang lebih kecil dari kesepakatan awal dan diizinkan melakukan pembayaran tidak dalam bentuk uang.
Dalam laporan JoongAng Daily, Senin (15/11/2021), kontribusi Indonesia dalam pembiayaan pengembangan jet tempur tersebut berkurang sebanyak lima persen. Dalam kesepakatan awal, Indonesia memiliki kewajiban membayar 20 persen dari nilai pengembangan jet tempur generasi 4.5 tersebut.
“Dengan demikian Indonesia akan membayar total 1,6 triliun won (US$1,35 miliar), turun 100 miliar won,” kata pejabat Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan dikutip JoongAng Daily.
Hal ini disepakati setelah DAPA mengirimkan delegasinya langsung ke Jakarta pada pekan lalu. Ini merupakan kunjungan kedua DAPA, yang dipimpin langsung oleh kepalanya, Kang Eun-ho, setelah upaya perundingan yang dilakukan pada September 2020 berakhir dengan tangan hampa.
Selain pengurangan nilai kontribusi, kesepakatan yang dicapai pada Kamis (11/11/2021) tersebut juga membuat Indonesia dapat membayar kewajibannya tidak dalam bentuk uang. Namun belum jelas dalam bentuk apa Indonesia harus membayar.
“Indonesia akan melakukan pembayaran selama lima tahun ke depan hingga 2026, dengan 30 persen di antaranya dilakukan dengan transfer dalam bentuk barang,” kata pejabat DAPA dilansir Korea Herald.
Dalam laporannya, media Korea itu menyatakan bentuk pengganti uang tunai untuk pengembangan proyek jet tempur ini akan ditentukan dalam pertemuan selanjutnya. Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, seorang pejabat DAPA menyebut kemungkinan hal tersebut.
Tak cuma bagi Indonesia, pengembangan pesawat KF-21 ini menjadi tonggak bersejarah bagi Korea Selatan. KF-21 akan menjadi tulang punggung Angkatan Udara Korea Selatan, yang menandari era baru militer yang lebih mandiri.
Indonesia yang pertama kali menyatakan ketertarikan dalam proyek ini di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akan memproduksi 48 jet tempur setelah menerima transfer teknologi dan satu prototipe yang dibangun di Korea. Adapun Korea akan membangun 120 unit jet tempur termahal dalam sejarah militer Negeri Ginseng tersebut.
Sumber :indozone.id