Pengaruh Perkembangan Perekonomian Masyarakat Pidie Jaya
Oleh : Fauzan Mukhsin
Mahasiswa Ilmu Politik USK
Perekonomian merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat. Perekonomian mencerminkan tingkat kemajuan, kesejahteraan, dan kualitas hidup masyarakat. Perekonomian juga berpengaruh terhadap berbagai aspek lain, seperti sosial, budaya, politik, dan lingkungan.
Salah satu daerah yang mengalami perkembangan perekonomian yang cukup pesat adalah Kabupaten Pidie Jaya. Kabupaten Pidie Jaya merupakan salah satu kabupaten yang terbentuk pada tahun 2007 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Pidie. Kabupaten Pidie Jaya memiliki luas wilayah 1.296,15 km2 dan jumlah penduduk 156.767 jiwa (BPS, 2020). Kabupaten Pidie Jaya terdiri dari 8 kecamatan, 101 gampong (desa), dan 1 kelurahan.
Kabupaten Pidie Jaya memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama di bidang pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pertambangan. Kabupaten Pidie Jaya juga memiliki potensi sumber daya manusia yang berkualitas, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan keagamaan. Kabupaten Pidie Jaya juga memiliki potensi sumber daya budaya yang kaya, terutama di bidang seni, adat, dan tradisi.
Perkembangan perekonomian masyarakat Pidie Jaya dapat dilihat dari berbagai indikator, seperti Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan Per Kapita, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Kesejahteraan Rakyat (IKR), dan Indeks Kemiskinan. Berdasarkan data BPS (2020), PDRB Pidie Jaya pada tahun 2019 mencapai Rp 3,54 triliun, meningkat 5,57 persen dari tahun 2018.
Pendapatan per kapita Pidie Jaya pada tahun 2019 mencapai Rp 22,58 juta, meningkat 4,47 persen dari tahun 2018. IPM Pidie Jaya pada tahun 2019 mencapai 69,32, meningkat 1,02 poin dari tahun 2018. IKR Pidie Jaya pada tahun 2019 mencapai 72,41, meningkat 1,11 poin dari tahun 2018. Indeks kemiskinan Pidie Jaya pada tahun 2019 mencapai 9,35 persen, menurun 0,67 poin dari tahun 2018.
Perkembangan perekonomian masyarakat Pidie Jaya tentu saja tidak terlepas dari pengaruh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi faktor geografis, demografis, sosial, budaya, politik, dan hukum. Faktor eksternal meliputi faktor global, nasional, regional, dan lokal. Faktor-faktor ini saling berinteraksi dan mempengaruhi perkembangan perekonomian masyarakat Pidie Jaya, baik secara positif maupun negatif.
Aspek Sosial Masyarakat
Perkembangan perekonomian masyarakat Pidie Jaya berpengaruh terhadap aspek sosial masyarakat, seperti struktur, mobilitas, interaksi, dan konflik sosial. Dalam hal ini adanya pengaruh terkait dari aspek sosial masyarakat:
– Perkembangan perekonomian masyarakat Pidie Jaya berpengaruh terhadap mobilitas sosial masyarakat, yaitu perubahan posisi atau status sosial individu atau kelompok dalam masyarakat. Perkembangan perekonomian masyarakat Pidie Jaya dapat meningkatkan mobilitas sosial masyarakat, jika masyarakat mampu memanfaatkan peluang dan fasilitas yang ada untuk meningkatkan pendidikan, keterampilan, pekerjaan, dan pendapatan mereka. Perkembangan perekonomian masyarakat Pidie Jaya juga dapat menurunkan mobilitas sosial masyarakat, jika masyarakat mengalami hambatan atau diskriminasi dalam mengakses sumber daya ekonomi.
Perkembangan perekonomian masyarakat Pidie Jaya juga dapat mempengaruhi arah dan jenis mobilitas sosial masyarakat, yaitu perubahan posisi atau status sosial yang naik atau turun, horizontal atau vertikal, intra atau intergenerasi, dan individual atau kolektif. masyarakat mampu meningkatkan kualitas hidup mereka secara signifikan dari generasi ke generasi. Namun, perkembangan di Pidie Jaya juga dapat menimbulkan mobilitas sosial yang turun, horizontal, intragenerasi, dan individual, jika masyarakat mengalami kemerosotan kualitas hidup mereka akibat krisis atau persaingan ekonomi.
– Perkembangan perekonomian masyarakat Pidie Jaya berpengaruh terhadap interaksi sosial masyarakat, yaitu proses komunikasi dan kerjasama antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Perkembangan perekonomian masyarakat Pidie Jaya dapat meningkatkan interaksi sosial masyarakat, jika masyarakat mampu membangun jaringan dan hubungan yang luas dan harmonis dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar daerah.
Perkembangan perekonomian masyarakat Pidie Jaya juga dapat menurunkan interaksi sosial masyarakat, jika masyarakat menjadi terisolasi atau konflik dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar daerah. Masyarakat Pidie Jaya juga mempengaruhi pola dan bentuk interaksi sosial masyarakat, yaitu cara dan media yang digunakan masyarakat dalam berkomunikasi dan bekerja sama. Perkembangan perekonomian masyarakat Pidie Jaya dapat menimbulkan interaksi sosial yang lebih modern.
Perekonomian masyarakat adanya pengembangan sektor industri, perdagangan, dan jasa yang dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan nilai tambah produk lokal. Pemkab Pidie Jaya sudah menetapkan beberapa kawasan industri dan perdagangan, seperti di Meureudu, Meurah Dua, dan Bandar Dua. Pemkab Pidie Jaya sudah menganggarkan Rp 1,3 triliun untuk pembangunan infrastruktur pada tahun 2023, termasuk jalan, jembatan, irigasi, dan listrik.
Dalam Meningkatkan daya saing dan inovasi produk lokal dengan memanfaatkan teknologi dan informasi. Pemkab Pidie Jaya sudah mengembangkan aplikasi Pidie Jaya Smart City yang dapat memberikan informasi dan layanan publik secara online. Perkembangan perekonomian di Pidie Jaya telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mencapai 6,5% pada tahun 20221, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 70,4 pada tahun 20232.
Berbagai sektor usaha, seperti pertanian, perkebunan, industri, perdagangan, dan jasa, telah memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian daerah. Selain itu, pemerintah daerah juga telah berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial masyarakat. Namun, masih ada tantangan dan peluang yang perlu dihadapi dan dimanfaatkan untuk memperkuat perekonomian Pidie Jaya di masa depan. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, serta pemanfaatan teknologi dan inovasi, untuk menciptakan perekonomian yang lebih produktif, inklusif, dan berkelanjutan. ***