Mahasiswa Aceh Wisma FOBA Gelar FGD, Ini Hasilnya

 Mahasiswa Aceh Wisma FOBA Gelar FGD, Ini Hasilnya

Jakarta, HabaBerita.com – Mahasiswa Aceh Wisma FOBA Jakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Peluang dan Tantangan SDM Aceh dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045” Kamis (31/3/2022) secara daring dan luring.

Ketua Panitia Pelaksana FGD Egi Ferdian menyampaikan, kegiatan ini adalah untuk melahirkan gagasan penting bagi generasi muda Aceh untuk memulai langkah perubahan besar di masa yang akan datang.

“Setiap isi materi dari pemateri-pemateri FGD juga kita publikasikan ke media-media agar bisa menjadi bahan kajian/ referensi bagi generasi muda Aceh dan tentunya sangat bermanfaat,” Kata Egi.

Ketua Umum Mahasiswa Aceh Wisma FOBA Maimun Ramli, mengatakan FGD ini digagas untuk mempersiapkan generasi muda Aceh agar mampu berpartisipasi aktif dalam membantu Indonesia menuju Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang.

“Bila kita bentuk Road Map Indonesia Emas 2045 maka FGD ini merupakan salah satu bagian penting yang harus ada didalamnya, FGD ini diarahkan untuk melahirkan solusi kongkrit dalam upaya membekali masyarakat Aceh terutama mahasiswa aceh dalam menyambut masa depan Aceh dan Indonesia,” kata Maimun.

Dr. Sofyan Djalil, Menteri ATR RI yang menjadi pembicara kunci, menyampaikan bahwa saat ini ada dua pandangan tehadap teknologi. Pertama, pandangan pesimis, dimana adanya kekhawatiran bahwa semua pekerjaan akan digantikan oleh robot dan mesin sehingga lapangan pekerjaan akan berkurang.

Sementara pandangan kedua lanjut Sofyan adalah pandangan optimis yang memandang kemajuan teknologi sebagai hal yang menguntungkan karena memberi banyak kemudahan dalam hidup dengan harga yang murah.

“Generasi emas harus memiliki pandangan yang seimbang terkait dua hal ini dan harus memanfaatkan segala peluang demi mempersiapkan diri menyongsong indonesia 2045,” pungkasnya.

Sementara itu, Dr. Ir. Mustafa Abubakar Mentri BUMN RI 2009-2011 dalam materinya menegaskan bahwa SDM Aceh yang unggul dan inovatif adalah mereka yang mampu beradaptasi di era digital dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam tanpa melupakan nilai-nilai aceh yang identik dengan nilai keislaman yang telah membentuk jati diri masyarakat Aceh sejak jaman penjajahan dulu.

“Insan yang tangguh juga tercapai dengan kemampuan dan keikutsertaan dalam berbagai organisasi karena kemampuan berorganisasi adalah bekal untuk menjadikan sdm menjadi generasi unggul demi menyongsong indonesia emas 2045,” cetusnya.

Salah satu nya sebut Mustafa adalah diwujudkannya perhimpunan diaspora global aceh yang menghimpun para pengusaha Aceh untuk berkiprah di dunia yang turut bekerja sama dengan 17 negara.

Kemudian Kamaruddin Hasan., M.Si Pakar Komunikasi Universitas Malikussaleh dalam materinya mengingatkan bahwa Insan generasi emas aceh harus memiliki beberapa paradigma diantaranya, Mereka harus mampu beradabtasi dengab teknologi. Selanjutnya Mereka yang memiliki adab dan akhlak yang baik, dan Mampu menyeimbangkan kecerdasan dengan spiritualitas sehingga memiliki ketangguhan mental, serta Cepat tanggap atas permasalahan sosial budaya, seterusnya Memiliki paradigma kritis dalam melihat fenomena yang ada di sekitar.

“Melestarikan dan mengembangkan kearifan lokal dengan memperkenalkan pada khalayak, untuk mencapai ke enam point tersebut dimasa depan maka harus dimulai dari sekarang.” Tutup Kamaruddin. (MU)

Redaksi

http://hababerita.com

Lihat Dunia Lebih Dekat

Related post