DPRK Nagan Raya Desak Eksekutif Segera Tangani Pemblokiran Jalan Tripa Makmur

 DPRK Nagan Raya Desak Eksekutif Segera Tangani Pemblokiran Jalan Tripa Makmur

Suka Makmue, HabaBerita.com – Masyarakat Tripa Makmur di Gampong Drien Tujoh memblokir jalan elak yang berada diatas tanah masyarakat setempat yang sehari-hari digunakan jalan darurat pelintas Kuala Tuha – Lamie.

Menanggapi pemblokiran jalan oleh warga, Ketua DPRK Nagan Raya, Jonniadi SE meminta eksekutif di Nagan Raya untuk segera mengambil langkah.

“Kita meminta kepada pihak eksekutif Nagan Raya untuk segera mengambil langkah urgent menangani jalan yang diblokir oleh warga masyarakat Tripa, mengingat jalan elak selama beberapa bulan ini berada diatas tanah milik warga,” katanya. Selasa (04/07/2023).

Dikatakan Jonniadi, anggaran untuk penanganan abrasi sungai tripa itu sudah dinyatakan ada yang menurutnya diketahui di tahun 2021 sudah diloby anggaran untuk penanganan jalan tersebut.

“Dan pada tahun anggaran 2022 sudah di nyatakan anggarannya sudah tersedia melalui badan penanggulangan bencana, pertanyaannya kenapa sampai saat ini belum direalisasi?,” ucapnya penuh heran.

Selain itu, pihaknya juga akan memanggil dinas terkait untuk menjelaskan mengenai anggaran tersebut. Dan meminta PJ Bupati Nagan Raya segera mempercepat proses realisasi jika anggaran yang disampaikan oleh kepala BPBD Nagan Raya itu sudah ada pada anggaran tahun tahun 2022.

“Mengenai adanya perjanjian Pemerintah Nagan Raya dengan pemilik tanah yang selama ini menjadi jalan alternatif sebagai jalan elak agar dapat diselesaikan sebagaimana yang telah dijanjikan,” tegas Jonniadi politisi Demokrat itu.

Ia mengkritik, tidak pernah selesai permasalahan abrasi sungai Tripa dengan mengunjungi dan melihat-lihat saja ke lokasi, melainkan mempercepat proses realisasi nya jika memang anggaran itu sudah ada dari tahun lalu dan terakhir ia tanyakan dulu proses nya hanya tinggal membuat perencanaan dan proses tender saja.

“Tapi kenapa begitu lambat yang selama ini kita ketahui itu jalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat wilayah Tripa dan juga sangat berbahaya bagi kendaraan yg melintas dengan kondisi saat ini,” tutup Jonniadi. ***

Redaksi

http://hababerita.com

Lihat Dunia Lebih Dekat

Related post