DINAMIKA GEJOLAK POLITIK ANTARA, KONFLIK DAN KENAIKAN HARGA EMAS
Konflik antara Israel dan palestina memberikan dampak pada ketidakpastian global terutama pada keadaan ekonomi, gejolak politik, bahkan resesi yang berimbas pada kenaikan harga emas. Keadaan ini terus mempengaruhi politik ekonomi yang menjadi pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari terutama pada peningkatan harga emas yang cukup drastis. Sehingga dampaknya akan sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga AS. Harga emas diprediksi akan terus mengalami kenaikan akibat geopolitik dunia yang tidak stabil. Banyak masyarakat memilih menjual emas karena kenaikan harga yang cukup tinggi, terutama di wilayah Aceh, harga emas di Aceh bisa mencapai Rp 3.8 Juta per mayam. Dibalik banyaknya masyarakat yang menjual emas, sebagiannya merasakan “panic buying” sehingga mendorong masyarakat untuk membeli emas sebagai bentuk investasi.
Kenaikan harga emas akibat konflik akan berpengaruh pada inflasi sebagaimana dijelaskan sebelumnya, kenaikan harga emas dapat berkontribusi pada inflasi karena emas sering dianggap sebagai indikator atau lindung nilai terhadap inflasi. Kenaikan harga emas dapat merangsang ekspektasi inflasi di kalangan konsumen dan investor, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa. Meskipun emas dianggap sebagai safe haven selama periode ketidakpastian, namun keadaan geopolitik juga bisa mengurangi kepercayaan konsumen dan investor, yang pada akhirnyata dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Ketidakpastian yang berkelanjutan dapat menyebabkan penundaan keputusan investasi dan pengeluaran konsumen. Namun dalam berbagai kasus hubungan antara kenaikan harga emas dan pertumbuhan ekonomi memiliki sifat yang dinamis dan bisa berubah sesuai dengan konteks ekonomi dan geopolitik yang sedang berlangsung. ***