Di Hari Terakhir, Alat Pengupas Pinang Tinggalkan Kesan Anak KKN Desa Wihni Durin Bener Meriah
Redelong, HabaBerita.com – Kampung Wihni Durin adalah salah satu Kampung yang berada di wilayah Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah dengan jarak tempuh dari Ibu Kota Kecamatan lebih kurang 40 km dengan luas wilayah sekitar 10.091.89 Ha dan didiami oleh 524 Jiwa.
Nama Wihni Durin berasal dari bahasa Gayo yang diartikan dalam bahasa Indonesia “Sungai Durian” Wihni Durin sangat membutuhkan pembangunan di segala bidang untuk dapat kembali membangun kampung mereka yang tertinggal.
Kelompok RG-XXI454 ini merupakan kelompok yang dibimbing oleh Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc. selaku dosen pembimbing lapangan (DPL). Pada periode KKN tahun ini Universitas Syiah Kuala mengusung tema “Melalui KKN kolaborasi dan KKN Reguler Periode XXI Kita Tingkatkan Pembangunan Potensi Green Economy dan Masyarakat Bebas Stunting”.
Atas dasar ini lah mahasiswa kelompok RG-XXI454 ingin meninggalkan kesan berharga dengan membuat suatu produk untuk desa dengan harapan masyarakat dapat meningkatkan potensi Green Economy melalui alat pengupas pinang yang telah dibuat dan diberikan oleh mahasiswa kelompok RG-XXI454
Masyarakat di desa Wihni Durin memiliki mata pencaharian utama dengan berkebun, potensi terbesar yang terdapat di desa merupakan perkebunan pinang, hampir semua masyarakat di desa Wihni Durin memiliki kebun pinang, pada saat kelompok KKN RG-XXI454 melakukan kunjungan dari rumah ke rumah pada pekan pertama pengabdian, rata-rata masyarakat melakukan aktifitas membelah dan mengupas pinang,
namun peralatan yang dipakai hanya menggunakan parang dan kemampuan para masyarakat itu sendiri untuk membelah dan mengupas pinang. Pada awalnya program ini merupakan saran dari dosen pembimbing lapangan yang telah survey sebelum dilakukannya pengabdian, hingga pada saat hari pengabdian ketika mengunjungi rumah ke rumah melihat para warga bekerja membelah dan mengupas pinang di rumah masing-masing membuat mahasiswa KKN RG-XXI454 bersemangat untuk membuat Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa alat pengupas pinang untuk memudahkan pekerjaan para masyarakat sebagai mata pencarian utama pada sektor perkebunan (pinang).
Program ini sebelumnya sudah disosialisasikan pada saat pertemuan bersama dengan para aparatur desa yang pada saat itu disampaikan oleh Fathin Fadullah Azmi, mahasiswa Teknik Mesin yang merupakan ketua kelompok KKN RG-XXI454.
Para aparatur desa sangat antusias dan tertarik dengan program yang disampaikan, dengan penuh harapan Reje desa Wihni Durin, Bapak Nasaruddin menyampaikan dukungannya terhadap program ini dan siap untuk membantu bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat alat pengupas pinang tersebut, hingga pada hari terakhir pengabdian para mahasiswa KKN kelompok RG-XXI454 menyerahkan alat pengupas pinang secara simbolis kepada Reje Desa Wihni Durin, yang diserahkan oleh ketua kelompok.
Harapannya alat pengupas pinang tersebut dapat bermanfaat dan dijadikan contoh untuk diproduksi berkelanjutan kedepannya untuk para masyarakat sehingga meningkatkan potensi Green Economy dan daya tarik dari luar desa Wihni Durin dan kecamatan Syiah Utama pada umumnya. Ujar Ketua Kelompok KKN RG-XXI444 Wihni Durin, Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. ***