Dampak Negatif Covid-19 Yang Menurunkan Eksistensi Pasar Tradisional
Oleh : Nabila Putri Salwa
Mahasiswi Fakultas FISIP Unsyiah
Pasar tradisional telah lama menjadi salah satu ikon keberagaman budaya Indonesia. Namun, dengan munculnya pandemi COVID-19, pasar tradisional mengalami tantangan yang serius. Salah satu tantangan utamanya adalah persaingan dengan e-commerce yang semakin berkembang pesat.
Dalam era di mana teknologi terus berkembang dengan pesat, e-commerce telah menjadi salah satu sektor yang paling terdampak. Pertumbuhan yang pesat dalam perdagangan elektronik ini tidak hanya mencerminkan perubahan dalam perilaku konsumen tetapi juga memicu inovasi teknologi yang mendalam.
Penurunan Daya Beli Masyarakat
Salah satu dampak utama dari COVID-19 adalah penurunan daya beli masyarakat. Pembatasan sosial dan ekonomi yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran virus telah menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan atau mengalami pemotongan gaji. Hal ini membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam pengeluaran, memilih produk dengan harga terjangkau, dan lebih memilih berbelanja secara daring untuk mendapatkan diskon atau penawaran khusus.
Perubahan Pola Konsumsi
Pandemi juga telah mengubah pola konsumsi masyarakat. Mereka lebih memilih berbelanja secara daring untuk menghindari kerumunan dan kontak fisik yang berpotensi menularkan virus. Beberapa pasar tradisional yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ini mengalami penurunan pengunjung secara signifikan.
Peningkatan Penggunaan E-commerce
Di sisi lain, e-commerce mengalami lonjakan penggunaan yang signifikan selama pandemi. Kemudahan berbelanja dari rumah, banyaknya pilihan produk, serta promosi dan diskon yang menarik membuat masyarakat beralih ke platform online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Perubahan Cara Berjualan
Pasar tradisional yang masih bertahan harus beradaptasi dengan perubahan ini. Banyak pedagang yang mulai memanfaatkan platform e-commerce untuk memasarkan produk mereka. Namun, tantangan seperti keterbatasan akses internet dan infrastruktur yang kurang memadai membuat proses ini tidak mudah dilakukan oleh semua pedagang.
Teori Politik Dari Dua Perspektif
Teori politik tentang e-commerce dapat dilihat dari dua perspektif yakni Hegemoni dan Struktural:
1. Hegemoni
Dalam konteks e-commerce, hegemoni berarti pengaruh dari sekeliling, termasuk media, cara hidup, dan dukungan dari pihak lain yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk melakukan belanja melalui e-commerce. Teori ini menunjukkan bahwa hegemoni e-commerce tidak hanya berupa dominasi teknologi, tapi juga berupa pengaruh ideologis dan sosial yang mempengaruhi bagaimana masyarakat berinteraksi dengan pasar tradisional dan e-commerce.
2. Struktural
Teori struktural dalam konteks e-commerce dan pasar tradisional dapat dilihat dari perspektif perubahan struktural yang dihasilkan oleh e-commerce. E-commerce menawarkan solusi inovatif, contohnya biaya yang lebih rendah, dan peningkatan kenyamanan bagi konsumen. Hal ini dapat dilihat sebagai contoh perubahan struktural yang dihasilkan oleh e-commerce, yang mempengaruhi bagaimana pasar tradisional beroperasi dan bagaimana konsumen berbelanja.
Peran Pemerintah dalam Menanggapi Turunnya Eksistensi Pasar Tradisional
Pemerintah memiliki peran penting dalam menanggapi turunnya eksistensi pasar tradisional akibat persaingan dengan e-commerce, antara lain:
1. Mendorong Transformasi Digital
Pemerintah dapat mendorong pedagang pasar tradisional untuk bertransformasi digital. Ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan, bantuan teknologi, dan akses pasar online.
2. Memperbaiki Infrastruktur dan Logistik
Pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur dan logistik untuk mendukung keberlangsungan pasar tradisional. Hal ini termasuk peningkatan akses transportasi dan distribusi barang.
3. Memberikan Dukungan Finansial
Pemerintah dapat memberikan dukungan finansial kepada pedagang pasar tradisional untuk membantu mereka bertahan selama masa transisi menuju model bisnis yang lebih modern.
4. Menggalakkan Program Promosi dan Edukasi
Pemerintah dapat menggalakkan program promosi dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mendukung pasar tradisional sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan.
Kesimpulan
Perkembangan zaman dan era digital tidak dapat dihindari sehingga harus mendorong para pedagang yang masih menerapkan pola konvensional atau tradisional beralih ke e-commerce sesuai dengan era modern sekarang ini. Para pedagang konvensional harus mulai memanfaatkan era digital sehingga tidak tertinggal dan mampu bersaing dengan pedagang lainnya. ***