3 Migran Dipukuli dan Dirampok Rp 107 Juta di Perbatasan Polandia-Belarus
Hajnowka – Sebanyak tiga migran dari Irak dan Suriah dipukuli dan dirampok di pinggiran kota Polandia dekat perbatasan Belarus, kata salah satu migran dan badan amal yang membantu mereka pada Jumat (12/11/2021).
Salah satu dari ketiganya yaitu seorang pria Irak, dibawa ke rumah sakit akibat kepalanya dipukul oleh salah satu pencuri dengan tiang logam di dekat kota Hajnowka.
Seorang pria Suriah yang melintasi perbatasan dengan pria Irak dan istrinya mengatakan, mereka diserang oleh tiga orang yang salah satunya membawa botol pecah.
“Kami meminta air kepada mereka tetapi… mereka menyerang kami,” kata orang Suriah yang menolak disebutkan namanya, berbicara melalui penerjemah dari Grupa Granica (Grup Perbatasan), organisasi non-pemerintah.
“Kami tidak mengira itu serangan rasialis, lebih seperti perampokan. Mereka memukuli kami untuk meminta uang. Kami tidak mau mengatakannya,” lanjutnya dikutip dari AFP.
Pencuri itu akhirnya mencuri 6.600 euro (Rp 107,43 juta). Peristiwa itu sendiri terjadi pada Kamis (11/11/2021).
Penjaga perbatasan pada Jumat mengatakan, dua warga Irak dan satu warga Suriah telah ditahan.
Ketiganya ditemukan oleh relawan dari Grupa Granica yang memberi mereka teh panas dan sup.
Marysia Zlonkiewicz dari Grupa Granica berujar, pria Irak itu masuk dan pingsan ketika para relawan menemukannya.
Dia khawatir para migran akan dikirim kembali melintasi perbatasan ke Belarus.
Ribuan migran – kebanyakan dari Timur Tengah – telah menyeberang atau berusaha menyeberang dari Belarus ke negara-negara bagian timur Uni Eropa seperti Latvia, Lituania, dan Polandia sejak musim panas.
Barat menuduh rezim Belarus merekayasa aliran migran sebagai pembalasan terhadap sanksi Uni Eropa.
Para migran mengaku, mereka digiring melintasi perbatasan oleh pasukan Belarus dan didesak kembali lagi oleh otoritas Polandia, membuat banyak orang telantar selama berminggu-minggu dalam kondisi mengerikan di sepanjang perbatasan.
Sumber kompas.com